Labusel, Kotakberita.com Dugaan adanya penerima Bantuan Sosial (Bansos) di Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan Provinsi Sumatera Utara,yang berasal dari kalangan keluarga perangkat desa,menimbulkan sorotan tajam dari masyarakat.Informasi yang beredar menyebutkan,Suami salah satu Kaur Desa diduga tercatat sebagai penerima bansos dari pemerintah pusat.
Hal ini menimbulkan tanda tanya besar di tengah Masyarakat,sebab masih banyak masyarakat lain yang dinilai jauh lebih layak namun tidak tersentuh bantuan tersebut.Dugaan ini juga mencuat di media sosial dan menjadi perbincangan hangat warga setempat.
Ketika dikonfirmasi pada Rabu (5/11/2025), Sekretaris Desa Tanjung Mulia berinisial SS mengaku belum mengetahui informasi tersebut. Ia menegaskan akan segera melakukan pengecekan dan perbaikan data apabila benar ditemukan adanya kesalahan.
“Kami akan cek kebenarannya dulu. Kalau memang benar ada data yang tidak sesuai, tentu akan diperbaiki,” ujarnya singkat.
Sementara itu, Camat Kampung Rakyat,Ali Hamsar,menegaskan bahwa penyaluran bansos harus benar-benar tepat sasaran dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Yang berhak menerima bantuan adalah warga dengan kondisi ekonomi sesuai kriteria yang diatur dalam peraturan.Tidak boleh ada penyimpangan,” tegasnya.Ia juga menyebut akan berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menelusuri kebenaran informasi tersebut dan memastikan tidak ada penyalahgunaan data penerima.
Sebagaimana diketahui, Peraturan Menteri Sosial dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa telah mengatur hak, kewajiban,serta larangan bagi perangkat desa. Salah satu poin pentingnya adalah larangan memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi atau keluarga, termasuk dalam hal penerimaan bantuan pemerintah.
Masyarakat berharap aparat berwenang segera menindaklanjuti dugaan ini dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap data penerima bansos di Desa Tanjung Mulia.Transparansi dan keadilan dalam penyaluran bantuan menjadi tuntutan publik agar tidak terjadi penyimpangan di tengah masyarakat.
“Jangan sampai bantuan untuk warga miskin justru dinikmati oleh mereka yang berkecukupan atau punya hubungan dengan kaur/perangkat desa,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa pengawasan dan pendataan bansos perlu dilakukan cek dan ricek secara ketat, agar tujuan utama program tersebut membantu warga masyarakat yang benar-benar membutuhkan tidak menyimpang dari jalurnya.
Rudi Pasaribu





