CIKARANG PUSAT, Kotakberita.com – Hujan dengan intensitas sedang yang mengguyur wilayah Cikarang Pusat menyebabkan genangan air di beberapa titik kawasan perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi. Sejumlah gedung, termasuk sekitaran Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Gedung H. Eka Supria Atmaja (Gedung B2)
Gedung RMKS Prawira Adiningrat, dilaporkan tergenang air.
Terpantau banjir yang menggenangi area perkantoran Kabupaten Bekasi tersebut di duga karena drainase di setiap gedung tersumbat dan tidak terintegrasi satu dengan yang lain sehingga air hujan tidak mengalir sebagaimana mestinya.
Kondisi ini menimbulkan keheranan sekaligus kemarahan masyarakat, lantaran setiap tahun pemerintah daerah diketahui mengucurkan anggaran miliaran rupiah untuk perawatan dan perbaikan gedung termasuk drainase. Namun, kenyataannya, hujan singkat saja sudah membuat area perkantoran pemerintahan terendam.
“Ini ironis. Gedung pemerintahan yang seharusnya jadi contoh justru banjir duluan. Padahal tiap tahun anggarannya besar untuk drainase. Masyarakat wajar kalau curiga ke mana uang itu sebenarnya mengalir,” ujar Yudi, warga Cikarang Pusat, dengan nada kesal.
Berdasarkan pantauan di lapangan, air menggenangi halaman dan akses masuk ke beberapa gedung, termasuk area parkir di sekitar Kantor Bupati dan Disdukcapil. Genangan setinggi 20–30 sentimeter membuat aktivitas pegawai sempat terganggu.
Sejumlah pengamat menilai, banjir di kompleks Pemda Bekasi menunjukkan lemahnya perencanaan dan pemeliharaan sistem drainase. “Kalau pusat pemerintahan saja bisa tergenang, bagaimana dengan permukiman warga? Ini harus jadi bahan evaluasi serius,” ujar pemerhati lingkungan Bekasi, Tumpal S.H yang juga merupakan Wasekjen DPP KNPI
Tumpal kini mendesak agar Pemkab Bekasi melakukan audit terbuka terhadap anggaran program perawatan dan perbaikan gedung termasuk drainase yang setiap tahun menyerap anggaran sangat besar, namun hasilnya tidak sebanding dengan kondisi di lapangan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Bagian Umum di Sekretariat Daerah Kabupaten Bekasi belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab banjir di kawasan perkantoran tersebut.(timbul)





